
CODE PRODUCT | TMKSMP |
NAMA PRODUCT | TASBIH MUSLEM KAYU SECANG MODEL PROPIL |
UKURAN | 10X14MM |
BAHAN | ASLI KAYU SECANG |
BENTUK BUTIRAN | PROPIL |
MODEL | MUSLEM 99 |
HARGA | Rp210.000 |
Secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah pohon anggota suku polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dan kayunya sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah.
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara maritim (Nusantara) dan mudah ditemukan di Indonesia. Kulit kayunya dimanfaatkan orang sebagai bahan pengobatan, pewarna, dan minuman penyegar. Hingga abad ke-17 kulit kayunya menjadi bagian perdagangan rempah-rempah dari Siam dan Nusantara ke berbagai tempat di dunia. Ia dikenal dengan berbagai nama, seperti seupeueng (Aceh), sepang (Gayo), sopang (Toba), lacang (Minangkabau), secang (Sunda), secang (Jawa), secang (Madura), sepang (Sasak), supa (Bima ), sepel (Timor), hape (Sawu), hong (Alor), sepe (Roti), sema (Manado), dolo (Bare), sapang (Makasar), sepang (Bugis), sepen (Halmahera selatan), savala ( Halmahera Utara), sungiang (Ternate), roro (Tidore), sappanwood (Inggris), dan suou (Jepang).
Bagian-bagiannya mengandung senyawa anti-bakteri dan memiliki sifat anti-koagulan (anti-penggumpalan). Khasiat pengobatan mencakup obat mencret, obat batuk, dan obat luka. Untuk obat mencret dipakai sekitar 5 gram kayu kering, dipotong kecil-kecil, lalu direbus dengan dua gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring.
Pepagannya dimanfaatkan sebagai sumber pewarna merah karena menghasilkan brazilin, sebagaimana kayu brazil dan kerabat-kerabat dekatnya, meskipun warnanya tidak sekuat kayu brazil. Pewarna ini dipakai untuk cat, pakaian, dan minuman penyegar khas Yogyakarta selatan (wedang secang dan wedang uwuh).
INFORMASI DAN PEMESANAN SILAHKAN MENGHUBUNGI KAMI DI:
082 140 718 453
,JIKA BAHAN TIDAK ASLI ATAU PALSU (Tidak sesuai deskripsi bahan).
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara maritim (Nusantara) dan mudah ditemukan di Indonesia. Kulit kayunya dimanfaatkan orang sebagai bahan pengobatan, pewarna, dan minuman penyegar. Hingga abad ke-17 kulit kayunya menjadi bagian perdagangan rempah-rempah dari Siam dan Nusantara ke berbagai tempat di dunia. Ia dikenal dengan berbagai nama, seperti seupeueng (Aceh), sepang (Gayo), sopang (Toba), lacang (Minangkabau), secang (Sunda), secang (Jawa), secang (Madura), sepang (Sasak), supa (Bima ), sepel (Timor), hape (Sawu), hong (Alor), sepe (Roti), sema (Manado), dolo (Bare), sapang (Makasar), sepang (Bugis), sepen (Halmahera selatan), savala ( Halmahera Utara), sungiang (Ternate), roro (Tidore), sappanwood (Inggris), dan suou (Jepang).
Bagian-bagiannya mengandung senyawa anti-bakteri dan memiliki sifat anti-koagulan (anti-penggumpalan). Khasiat pengobatan mencakup obat mencret, obat batuk, dan obat luka. Untuk obat mencret dipakai sekitar 5 gram kayu kering, dipotong kecil-kecil, lalu direbus dengan dua gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring.
Pepagannya dimanfaatkan sebagai sumber pewarna merah karena menghasilkan brazilin, sebagaimana kayu brazil dan kerabat-kerabat dekatnya, meskipun warnanya tidak sekuat kayu brazil. Pewarna ini dipakai untuk cat, pakaian, dan minuman penyegar khas Yogyakarta selatan (wedang secang dan wedang uwuh).
INFORMASI DAN PEMESANAN SILAHKAN MENGHUBUNGI KAMI DI:
082 140 718 453
085 730 143 359 (Suport WA)
BB:298491AD,JIKA BAHAN TIDAK ASLI ATAU PALSU (Tidak sesuai deskripsi bahan).